"Alhamdulillah bersyukur bisa menang tanpa cedera dan bisa masuk delapan besar di turnamen ini," kata Bagas, sebagaimana dilaporkan Antara.
Pemenang All England 2022 itu mengatakan, terdapat tantangan tersendiri meskipun melawan rekan satu negara. Namun, Bagas/Fikri menilai keduanya harus bisa menghadapinya saat berlaga di lapangan. "Kunci kemenangan kami yang lain adalah komunikasi yang cair antara saya dan Fikri. Kami saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain," ujar Bagas.
Bagas/Fikri pun sepakat, Pram/Yere terlihat kurang percaya diri dan tidak dalam kondisi terbaiknya. "Memang Pram/Yere terlihat kurang percaya diri di pertandingan kali ini apalagi Pram sempat meminta spray di kakinya tadi, mungkin itu juga mengganggu mereka untuk tampil prima," kata Bagas.
"Saya juga mainnya agak kurang enak, banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pola permainan kami sama sekali tidak keluar," kata Pramudya.
Fikri menambahkan, ia dan Bagas merasa strategi menghadapi Pram/Yere di babak 16 besar tepat. "Penggunaan pola permainan begitu baik baik di gim pertama maupun gim kedua. Di gim pertama kami kalah angin jadi sebisa mungkin kami menurunkan bola, jangan banyak mengangkat. Di gim kedua kebalikannya tapi sebisa mungkin tetap menyerang," jelas Fikri.
Dengan kemenangan tersebut, maka Bagas/Fikri akan menghadapi peraih emas Kejuaraan Dunia 2023 Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae asal Korea Selatan. "Besok (Jumat, 8/9) lawan juara dunia (Kang/Seo), kami tidak boleh gentar, ini akan menjadi pertemuan pertama kami. Dicoba saja biar tahu kemampuan kami sampai di mana. Sekarang fokus di istirahat dan pikirannya," demikian Fikri.