"Bersyukur bisa main tanpa cedera dan diberi kelancaran dan kemenangan. Bertanding di sini juga tidak mudah. Kondisinya berbeda dengan di Kuala Lumpur lalu. Di sini udaranya sangat dingin, sehingga perlu beradaptasi lagi," kata Fajar melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Fajar dan Rian mengaku perlu beradaptasi dengan cuaca New Delhi yang dingin. "Dengan udara dingin, perlu pemanasan yang lebih lama. Selain itu, karena udara dingin, laju shuttlecock juga jadi lambat. Ini yang harus diantisipasi," ungkap Fajar.
"Cuaca di New Delhi berbeda, di sini lebih dingin. Sebelum tanding, pemanasannya memang harus lebih lama. Kami dituntut lebih fokus, dan harus lebih cepat beradaptasi," Rian, menambahkan.
Setelah memenangi laga babak pertama, pasangan nomor satu dunia ini siap menatap ke pertandingan babak kedua. "Menghadapi partai babak kedua, siapa pun lawannya, kami harus mempersiapkan diri lebih baik. Harus tetap fokus, istirahat cukup, dan yang tidak kalah penting makan yang bergizi dan banyak," jelas Rian.
Fajar dan Rian pun perlu mengucapkan terima kasih karena selama bertanding di turnamen berhadiah total 900 ribu dolar AS ini selalu mendapat dukungan makanan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). "Terima kasih kepada KBRI. Ini sangat membantu. Karena kita tahu, makanan di sini kurang cocok dengan lidah kami," demikian Rian.