Pada pertandingan ini, juara Indonesia International Series 2022 di Yogyakarta tersebut mengaku kewalahan menghadapi Tommy, yang memiliki banyak pengalaman. Namun, juara Bahrain International Challenge 2021 itu masih bisa fokus untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dalam tempo 68 menit.
"Pada pertandingan ini sebenarnya memperlihatkan kematangan Tommy Sugiarto sebagai pemain yang senior bisa mendikte permainan saya meski sudah tertinggal di gim pertama," kata Ikhsan melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya hanya fokus pada strategi yang ingin dimainkan dan konsistensi tersebut berbuah kemenangan di laga ini," tambah atlet asal klub PB Djarum ini.
Kemenangan ini membuat juara Indonesia International Challenge 2019 itu menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa di sektor tunggal putra pada ajang Indonesia International Challenge 2023.
Juara Turkey International 2018 tidak mau jemawa dan akan fokus pada setiap pertandingannya untuk bisa melangkah jauh dan menjadi yang terbaik di hadapan publik Surabaya. "Saya sendiri tidak terbebani. Saya mencoba meraih target saya pribadi di sini dengan menjadi juara. Hal tersebut tidak mau dijadikan sebagai beban dan saya ingin menikmatinya," jelasnya.
Di semifinal, Sabtu (21/10), Ikhsan akan berjumpa wakil Malaysia, Sholeh Aidil. Menilik rekor pertemuan, Ikhsan tercatat pernah sekali menang atas wakil negeri jiran itu di babak 16 besar Indonesia International Challenge 2019 dengan skor 19-21, 21-15, 21-11. "Saya pernah berhadapan dengan Sholeh di level junior. Saya merasa lawan nanti tetap wajib diwaspadai karena memiliki permainan yang sangat baik dan saya akan waspada dengan tidak menganggap remeh lawan," pungkasnya.