"Hasil ini sangat berarti buat saya, bukan hanya gelar juaranya tapi juga ke prosesnya. Saya bisa main di sini dan All England kemarin saja sudah sebuah anugerah luar biasa setelah saya positif Covid-19 di Jerman," kata atlet yang biasa disapa Jojo ini, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (27/3) malam WIB.
"Ini pasti campur tangan Tuhan. Apalagi saya sudah tidak juara, dua setengah tahun," Jojo, menambahkan.
Jojo, 24 tahun, mengawali Swiss Open 2022 dengan kemenangan atas pebulu tangkis Prancis, Thomas Rouxel, 21-10, 21-15. Pada babak 16 besar, Jojo mengalahkan wakil Malaysia Ng Tze Yong lewat rubber game 18-21, 21-13, 21-12.
Lawan lainnya asal Prancis, Toma Junior Popov, juga berhasil dilalui Jojo di babak perempat final. Jojo menang tiga gim 21-18, 16-21, 24-22.
Jojo, unggulan keempat turnamen, melaju ke babak final Swiss Open 2022 setelah mengalahkan unggulan ketujuh turnamen asal India, Kidambi Srikanth, dengan skor 18-21 21-7 21-13
Setelah melalui lima pertandingan di turnamen level BWF World Tour Super 300 ini, Jojo akhirnya keluar sebagai juara usai menundukkan wakil India lainnya, Prannoy H. S., dengan straight games 21-12, 21-18.
Menurut pebulu tangkis kelahiran Jakarta pada 15 September 1997 ini, gelar juara Swiss Open 2022 merupakan awal yang baik dalam menghadapi berbagai turnamen maupun kejuaraan lainnya. "Masih banyak yang saya ingin raih, gelar-gelar di level lebih tinggi. Semoga juara di Swiss ini bisa jadi awalan dan motivasi saya di tahun 2022," katanya.
"Mudah-mudahan, saya bisa konsisten bermain seperti ini. Maksimal dan menikmati pertandingan," demikian Jojo.