Dalam laga yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, tersebut, Dejan/Fadia harus berjuang keras untuk merebut kemenangan rubber game yang berakhir dengan skor 13-21, 21-10, 21-15. "Di gim pertama, Jafar/Felisha bermain cukup baik. Mereka yakin dengan pola permainannya, terus menekan dan tampil lepas tanpa beban," ungkap Dejan melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Setelah kehilangan gim pertama, saya mencoba lebih mengontrol emosi, mengontrol permainan saya agar tidak terburu-buru karena mereka punya pola permainan yang bagus. Saya juga merasa Felisha permainan depannya masih lebih baik dari saya jadi saya hanya mencoba bermain lebih tenang," Fadia, memaparkan.
Lebih lanjut Dejan mengungkapkan, setelah skor sama kuat 1-1, keduanya berupaya mencari jalan keluar untuk mengatasi perlawanan Jafar/Felisha di gim penentu. "Dengan kondisi lapangan yang ada menang dan kalah angin jadi kami lebih mempersiapkan strategi yang tepat. Dan Alhamdulillah bisa berjalan di dua gim berikutnya," jelasnya.
Dengan hasil ini, Dejan/Fadia melaju ke final dan akan bersua dengan pasangan favorit tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran. Unggulan keempat itu berhasil keluar sebagai pemenang setelah menundukkan wakil China, Gao Jia Xuan/Wu Meng Ying, dengan skor 21-18, 21-16 dalam tempo 34 menit.
"Besok di final lawan tidak mudah, pasangan tuan rumah yang sedang naik daun (Puavaranukroh/Paewsampran), kami harus mati-matian dan tampil tanpa beban. Tapi sebelum ke sana, saya masih ada tugas hari ini, semoga bisa lolos ke final juga di ganda putri," kata Fadia.
"Kalau menyangka bisa ke final, tidak juga. Karena di tiga turnamen ini kami mau main saja baru nanti dievaluasi seperti apa. Tapi kalau secara secara individu, kami yakin kami bisa melangkah jauh. Apalagi dengan pengalaman di India Open dan Indonesia Masters kemarin," demikian Dejan.