"Ini final pertama kami sejak berpasangan. Bersyukur, puji Tuhan!" kata Daniel kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Tapi masih ada besok, ini kesempatan kami meraih gelar. Kami tidak mau memikirkan apapun, fokus ke pertandingan besok," tambah pemain asal klub PB Djarum itu.

Sementara, Fikri mengklaim telah mengetahui pola permainan Kittinupong/Dechapol. Ia dan Daniel telah mempelajari cara bermain pasangan unggulan ketujuh tersebut, saat bertemu dengan dua pasangan Indonesia lainnya, yaitu Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak empat besar Indonesia Masters 2025.

"Defense-nya memang kuat, memang alot. Jadi kami coba bersabar dan cari cara untuk menembusnya," ungkap Fikri.

Di partai puncak, Minggu (2/2), Fikri/Daniel berjumpa dengan wakil Korea Selatan, Jin Yong/Seo Seung Jae. Kedua pasangan pernah satu kali bertemu di babak pertama Indonesia Masters, yang dimenangkan oleh Fikri/Daniel melalui dua gim 21-14, 21-19. "Kami bisa menang minggu lalu tapi kali ini tidak akan mudah. Kami harus lebih fokus, lebih siap, jangan meremehkan dan jangan lengah," ujar Fikri.

Daniel juga mengungkapkan, keberhasilan tiga wakil Indonesia lainnya, Komang Ayu Cahya Dewi (tunggal putri), Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), serta Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran), mendongkrak motivasi mereka untuk juga merebut satu tempat di partai puncak. "Pastinya ada motivasi melihat tiga sektor lainnya sudah ke final. Ini demi nama ganda putra dan untuk kami berdua juga," pungkasnya.