Sorotan Tertuju pada Jojo dan Fajar/Rian

Jonatan Christie (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Jonatan Christie (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian mengungkapkan, hasil tes fisik atlet yang akan bertanding pada All England 2025, sebagian besar sudah masuk dalam parameter yang ditentukan. Untuk sebagian kecil yang belum, akan dikejar melalui program khusus yang dirancang oleh pelatih fisik dan tim pendukung.

Sorotan tentu tertuju kepada Jonatan Christie (Jojo) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, karena mereka adalah juara pada edisi 2024. Terlebih, Fajar/Rian telah menggenggam juara turnamen bulu tangkis tertua itu dalam dua tahun berturut-turut. Tahun lalu juga terjadi "all-Indonesian final" di sektor tunggal putra antara Jojo dan Anthony Sinisuka Ginting.

"Tidak hanya kepada Jojo dan Fajar/Rian, kami berharap semua elite players Indonesia dapat menunjukkan kualitas permainan dan prestasi tertinggi. Di sektor putri, selain Grego (Gregoria Mariska Tunjung) kami berharap Putri KW (Kusuma Wardani) bisa mencapai prestasi yang optimal," ujar Eng Hian melalui siaran pers Humas PP PBSI, Kamis (27/2).  

Gregoria, yang mengakhiri masa lajang bersama penyanyi Mikha Angelo pada 21 Februari 2025, menunda perayaan pernikahannya dan menempatkan fokus pada All England 2025. "Mikha sangat mengerti aku. Sejak awal kami sudah ngomong, kondisi-kondisi aku sebagai atlet nasional bagaimana," tutur atlet berumur 25 tahun itu.

"Ada pertandingan-pertandingan yang harus aku ikuti yang jadwalnya mungkin harus mengorbankan agenda-agenda pribadi," Gregoria, menambahkan.

Selain Jorji, Putri Kusuma Wardani menjadi wakil Indonesia lainnya di sektor tunggal putri pada All England 2025 yang digelar di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 11-16 Maret. Eng Hian menyatakan, baik Jorji dan Putri telah siap menjalani persiapan yang baik menjelang turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 tersebut. "Persiapan Grego ke All England berjalan normal, sesuai komitmen yang sudah disampaikan ke pelatih," jelasnya.

All England adalah turnamen bulu tangkis berusia 126 tahun. Digelar kali pertama pada 1899 dan sempat berhenti sebanyak dua kali saat meletus Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Sejak 2018, turnamen dengan nama lengkap All England Open Badminton Championships ini ditetapkan menjadi Super 1000 dalam sistem BWF bersama China Open, Malaysia Open, dan Indonesia Open. Lokasi turnamen ini berpindah dari London ke Birmingham pada 1994.  

Atlet Indonesia yang pertama kali memenangkan juara All England adalah Tan Joe Hok di sektor tunggal putra pada 1959. Rekor juara dari Indonesia di turnamen ini dipegang Rudy Hartono yang memenangkan juara tunggal putra sebanyak delapan kali, dengan tujuh kali di antaranya dimenangkan secara bertutur-turut. Rudy menjadi juara pada 1968-1974 dan 1976. Juara dari Indonesia terbanyak selanjutnya adalah pasangan ganda putra Indonesia Tjun Tjun/Johan Wahjudi yang mengangkat piala sebanyak enam kali, yakni pada 1974-1975 dan 1977-1980.