Awal musim kompetisi 2025 dimulai dengan Malaysia Open 2025, 7-12 Januari. Tak satu pun wakil "Merah Putih" yang mampu menembus partai puncak turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini. Sepekan kemudian pada India Open 2025, prestasi terbaik pada turnamen ini diraih oleh tunggal putra Jonatan Christie dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang mencapai babak empat besar.
Ketika BWF World Tour singgah di Jakarta untuk Indonesia Masters 2025 pada akhir Januari, tuan rumah meloloskan dua wakilnya melalui Jonatan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Keduanya menempati posisi runner-up.
Puasa gelar selama sebulan akhirnya berakhir setelah Lanny/Fadia menempati podium teratas Thailand Masters 2025, berkat kemenangan atas ganda putri tuan rumah, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong. Sementara, tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi dan ganda putra Muhamad Shohibul Fikri/Daniel Marthin menempati posisi kedua.
Pada akhir Februari, rangkaian BWF World Tour menyambangi sejumlah kota di Eropa. Bermula dari German Open 2025 di Mülheim, Jerman, kemudian berlanjut dengan Orléans Masters 2025 di Orléans, Prancis. Prestasi terbaik "Merah Putih" pada dua turnamen tersebut adalah runner-up, yang dua-duanya diraih oleh ganda campuran non-pelatnas Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Pekan lalu, pada All England 2025, satu-satunya kesempatan bagi Indonesia untuk meraih podium teratas turnamen tertua di dunia ini melalui sektor ganda putra. Nomor ini bahkan menciptakan laga semifinal sesama wakil "Merah Putih" antara Moh Reza Pahlevi Isfahani/Sabar Karyaman Gutama dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Indonesia akhirnya harus kembali puas dengan titel runner-up setelah Leo/Bagas kalah di partai puncak dari pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengatakan, hasil pada All England 2025 bukan hasil yang mengecewakan. Satu gelar runner-up di sektor ganda putra dengan progres yang cukup baik dari Leo/Bagas. "Tentunya kita tetap harus apresiasi dan evaluasi apa yang menjadi kekurangan dan harus diperbaiki oleh pelatih untuk ke depannya," katanya melalui siaran pers Humas PP PBSI, Senin (17/3).
"Dan untuk sektor yang lainnya, walaupun hasilnya belum sesuai yang kita harapkan tetapi perjuangan dan tentunya proses progres atlet-atlet kita ini juga tidak mengecewakan. Kita patut memberikan apresiasi untuk semua hasil yang dicapai dan kerja keras mereka, lawan juga tidak mudah mengalahkan mereka,” Eng Hian, menjelaskan.
Setelah All England 2025, sejumlah pemain Indonesia akan melanjutkan lawatan dalam tur Eropa ini ke Swiss Open 2025, 11-23 Maret, di Basel, Swiss. Eng Hian berharap, atlet-atlet "Merah Putih" mendapatkan hasil yang lebih baik pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 ini.