"Kami lagi-lagi sudah menyiapkan mau bermain seperti apa lawan mereka. Poin-poin awal kami sempat terkejar juga, tapi dari setelah interval gim pertama kami coba lebih rapat, lebih kompak lagi. Akhirnya kami bisa mengungguli mereka dari awal sampai akhir," kata Fadia.
Fadia menjelaskan, ia sudah sering bertemu dengan Li/Liu, ganda putri yang satu angkatan sehingga kerap bertemu dalam sejumlah turnamen. Dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, Apri/Fadia pun banyak mempelajari gaya permainan lawan sebelum akhirnya bertemu di Lapangan 2 Hong Kong Coliseum.
"Pasangan China, kan, satu angkatan dengan saya, jadi saya sudah sering sekali bertemu mereka dari dulu. Tipe permainannya juga tidak banyak berubah jadi kami lebih menyiapkan ke hatinya. Bagaimana kami harus bermain tenang karena mereka, kan, maunya main cepat terus dan kami harus kontrol," tutur Fadia, sebagaimana dilaporkan Antara.
Persiapan matang tak hanya datang dari faktor teknis dan strategi, namun juga mental hingga dukungan dari para ofisial. "Selain pola pikir, kami menjaga kondisi dengan makan dan tidur yang cukup. PBSI juga menyiapkan fisioterapis dan tukang pijat yang siap membantu kami untuk mempercepat recovery (pemulihan)," imbuh Apri.
Selanjutnya pada babak semifinal, Sabtu (16/9), Apri/Fadia akan bertemu dengan pasangan Sara Thygesen/Maiken Fruergaard asal Denmark. Pertandingan mereka akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pasangan.