"Hari ini kami belum berhasil memenangkan pertandingan. Lawan bermain baik hari ini, sedangkan kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Banyak poin untuk lawan dan ini menjadi bumerang bagi kami sendiri. Akhirnya lawan banyak mendapat keuntungan dari kesalahan kami," papar Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Sementara, Rian menyatakan, menilik pada rekor pertemuan dengan pasangan negeri jiran tersebut, mereka unggul 8-1. Namun, catatan head-to-head tersebut tak berpengaruh pada pertandingan baru yang akan dihadapi. "Di setiap lapangan dan pertemuan itu kondisinya selalu berbeda-beda. Rekor pertemuan itu tidak selalu menentukan hasil akhirnya kami akan selalu menang," jelasnya.
Rian juga berpandangan, di gim penetu, Goh/Nur makin percaya diri dalam perburuan poin, terlebih pada permainan di depan net. "Selain itu, dari defend balik serang mereka, juga sangat baik hari ini. Beberapa kali seharusnya kami bisa mematikan, malah jadi mati sendiri," ungkapnya.
Di sisi lain, Fajar mengaku perlu beberapa kali berterian di lapangan guna menyemangati diri. Sebab, menurutnya, sejak laga di hari pembuka hingga partai perempat final ini, ia merasa belum menemukan ritme permainan yang sesuai. "Ini karena dari pertandingan pertama hingga hari ini, saya belum merasa 'in' dengan permainan saya," tuturnya.
"Saya tentu kecewa dengan diri sendiri. Saya tentu tidak mau bermain seperti itu. Setelah ini saya harus introspeksi diri sendiri. Tadi di lapangan saya berteriak karena saking geregetnya untuk menyemangati diri sendiri agar saya bisa bangkit lagi," demikian Fajar.