Intanon memegang kendali babak pertama sampai unggul jauh 20-11. Meskipun Putri menahan match point melalui dua poin beruntun, upaya itu tak bisa meredam dominasi lawan.
Di gim kedua, Putri berusaha tampil lebih agresif sehingga pertandingan berlangsung lebih ketat. Putri terus memegang kontrol permainan hingga memaksakan rubber game setelah memenangkan gim kedua 21-15.
Namun, dominasi itu tidak mampu dilanjutkan Putri. Intanon melesat 6-0 sebelum dikejar 7-8 oleh Putri.
Tunggal putri peringkat ke-17 dunia itu tidak menyerah dan sempat unggul 12-9 atas Juara Dunia 2013 tersebut. Namun, pada kedudukan 14-14, Intanon mengambil alih keunggulan dan mempertahankannya sampai memenangkan gim terakhir ini dengan 21-16.
Putri menyatakan ingin fokus meningkatkan fisik dan mental setelah pada Jumat perjuangannya di Malaysia Open 2025 terhenti dalam babak perempat final. "Faktor fisik dan mental pikiran harus ditingkatkan lagi. Selain itu, saya harus bisa mengurangi kesalahan sendiri," ungkap Putri, dikutip dari Antara.
"Dia lebih ulet dengan mau menahan dan mengejar bola kemana pun saya tempatkan," Putri menambahkan.
Pada gim ketiga saat Putri sempat tertinggal cukup jauh, ia mencoba bermain panjang dan mengadu reli. Upaya itu membuahkan hasil sampai bisa menyamakan kedudukan. Namun, karena dia bermain terburu-buru, lawan bisa mengejar dan berbalik unggul. "Saya terburu-buru mau mematikan, berpikirnya bukan pola permainan tapi terus menyerang padahal Ratchanok sudah siap dan antisipasi. Dia pun sengaja memancing saya untuk terus menyerang dia," ujar Putri.
Namun, Putri mengaku senang bisa memberikan penampilan yang baik pada turnamen pembuka tahun ini. "Cukup bagus untuk mengawali tahun 2025, apalagi ini turnamen Super 1000," pungkasnya.